RESUME WORKSHOP BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY (9)
Disusun Weny Ambartiyas L A
TEKNIK MENULIS
BUKU
(Pemateri Ibu
Sri Sugiarti )
Membuat buku bagi
sebagian orang adalah hal yang mudah tetapi juga sulit. Mudah jika menulis
adalah suatu kesenangan. Tulisan akan mengalir dengan mudahnya. Sulit jika kita
tidak terbiasa menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Workshop yang dimotori
oleh Om Jay dengan Belajar Menulis
Bersama Om Jay pada materi malam ini akan memberikan pengetahuan bagaimana
proses menulis buku dengan narasumber Ibu Sri Sugiarti.
Bagaimana proses menulis
buku? Hal pertama yang dilakukan dalam menulis buku adalah menemukan ide. Ide menulis dapat kita peroleh misalnya dari
sahabat dan kerabat yang ada di sekitar kita, tentang kisah perjuangan dan
pengalaman mereka yang luar biasa, tentang pesan yang inginereka sampaikan
kepada kita. Bagaimana jika ide yang kita dapat itu tiba-tiba hilang karena
banyaknya rutinitas? Caranya jika kita mempunyai ide segera kita tulis dan kita
kembangkan dengan cara mind map, research
atau lebih banyak membaca referensi.
Proses menulis buku
dibedakan menjadi dua. Pertama adalah orang yang mempunyai semangat untuk
menulis buku, ditandai dengan semangat mengumpulkan ingatan, semangat
menentukan tokoh dan karakter di setiap sub judul, dan semangat membuat outline
atau daftar isi yang akan dijadikan sub judul. Kedua orang yang mempunyai
semangat lebih untuk menulis buku, ditandai dengan lebih semangat mmenulis apa
yang ada di dalam pikiran, setiap tuliannya diawali dengan penggalangan ayat Al
Qur’an atau kalimat bijak, dan tidak ada kalimat pantang menyerah.
Setiap orang mempunyai
tujuan yang berbeda dalam menulis buku, antara lain: 1) Mengobati jiwa yang
galau; 2) Berjuang melawan lupa; 3) Sumber motivasi bagi kaum hawa; 4) Media
dakwah; 5) Memberi apresiasi bagi pelaku yang ada dalam kisah tersebut; 6) Menyakinkan
bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya; 7) Menyakini rencana ALLAH akan indah
pada waktunya.
Adapun manfaat yang
didapat dengan menulis buku adalah: 1) Menebar pengetahuan dan mendialogkan
kebenaran; 2) Mengikat makna,menghimpun dan menebarkan gagasan; 3) Tanda terima
kasih kita kepada guru; 4) Perjuangan yang menyenangkan; 5) Seperti malaikat
yang menyampaikan wahyu; 6) Bagaikan designer merancang dan membuat baju; 7)
Bagaikan dirigen yang mengatur irama lagu.
Pada bagian outline buku,
hal pertama yang dilakukan adalah menentukan topik tulisan, apakah tulisan kita
bersifat persuasif, reflektif, informatif, penelitian atau kombinasi dari
beberapa hal tersebut. Intinya fokus pada satu topik untuk menjaga agar pikiran
kita tetap pada jalurnya. Jangan memaksakan diri apabilak kita merasa kurang
konsisten ketika menulis. Tulislah hal-hal yang kita sukai. Dengan begitu
tulisan kita akan mengalir dengan sendirinya.
Banyak membaca buku, diskusi dengan teman akan menambah pengetahuan dalam
menulis. Sebagai contoh sinopsis The Stories of Wonder Women yang berisi
27 kisah inspiratif perempuan tangguh yang berjuang menggapai ridho ALLAH.
Budaya literasi tidak
datang secara tiba-tiba. Tidak semua orang senang dengan literasi. Masyarakat
kita lebih suka menonton daripada membaca dan menulis. Hal ini berhubungan
dengan kebiasaan. Semua kembali kepada niat, jika ada niat maka semua akan
dapat terlaksanakan. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.
#Salam
Literasi.
#Semangat
Menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar