Kamis, 27 Februari 2020

TUGAS RESUME 6


RESUME WORKSHOP BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY  (6)

Disusun oleh Weny Ambartiyas L A, S.Pd.,M.Pd


CARA CERDAS MERUBAH PTK MENJADI BUKU
(Oleh Bpk. Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd)


Laporan hasil penelitian merupakan karya tulis yang didasarkan pada hasil penelitian guru pada bidang pendidikan sesuai dengan tugas pokoknya. Laporan hasil penelitian beragam, antara lain: penelitian tindakan kelas, penelitian eksperimen, penelitian  deskriptif, penelitian
 perbandingan, penelitian korelasi, dan sebagainya.  Laporan hasil penelitian dapat dirubah menjadi buku namun ada beberapa aturan yang wajib diikuti. Berbeda dengan kerangka isi buku pelajaran, buku dalam bidang pendidikan mempunyai kerangka isi yang lebih bebas. Pada umumnya isi buku pendidikan antara lain: Pengantar, Daftar isi, Bagian Pendahuluan, Bagian Isi, Bagian Penunjang.

Judul Buku
Judul buku penelitian harus singkat dan padat, menarik perhatian, menggambarkan isi buku, provokatif, dan mudah diingat oleh pembacanya. Untuk membuat judul buku yang menarik kita dapat melakukan hal-hal antara lain dengan menambahkan Power Words, misalnya dengan menggunakan kata kerja: mendongkrak, melejitkan, melipatgandakan, menyingkap atau kata sifat: mudah, jitu, cepat, penting, cespleng dll.  Sebagai contoh konversi PTK menjadi buku adalah pada judul PTK: APLIKASI REAL-TIME BUZAN MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PENANGANAN LIMBAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI-AK.1 SEMESTER 2 SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Judul bukunya : APLIKASI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA atau MEMBELAJARKAN IPA MENGGUNAKAN MIND MAP atau MELEJITKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MIND MAP atau KEAJAIBAN MIND MAP PADA PEMBELAJARAN IPA.
Mengkonversi PTK menjadi buku dapat dilakukan dengan cara: 1) MERINGKAS, dilakukan pada hasil skripsi, tesis dan disertasi; 2) MENAMBAHKAN, dilakukan pada jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), dan Best Practice.

Pendahuluan
Pada bab 1 penelitian tindakan kelas terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, pentingnya penelitian, penegasan istilah, dan ruang lingkup penelitian. Tetapi untuk buku pendidikan pada pendahuluan cukup diambilkan semua dari bagian latar belakang yang ada pada  kerangka penelitian tindakan kelas.
Kajian Pustaka
Pada penelitian tindakan kelas Bab II berisi kajian pustaka. Berbeda dengan buku penelitian, setiap Sub Bab di Bab II dijadikan Bab di buku. Jika terlalu singkat pemaparannya, maka dikembangkan materinya.
Metode Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas, metode penelitian tidak disertakan dalam pembahasan buku pendidikan.
Paparan Data dan Penemuan Penelitian
Pada Bab Ivpenelitian tindakan kelas adalah paparan data dan hasil penelitian ada hasil kegiatan Siklus I, Siklus pada buku pendidikan di rubah kalimatnya menjadi penerapan hasil belajar yang disertai foto atau gambar, dan hasil analisa respon siswa terhadap aplikasi Real Time Buzan Mind Map dirubah kalimatnya menjadi sintaks atau langkah-langkah pembelajaran secara rinci dan jelas tiap siklus.
Pembahasan
Pada penelitian tindakan kelas bab V adalah pembahasan. Pembahasan  hasil belajar , dalam buku pendidikan dirubah kalimatnya menjadi peningkatan hasil belajar. Pembahasan respon siswa terhadap aplikasi Real Time Buzan Mind Map dirubah kalimatnya menjadi respon siswa terhadap pembelajaran.
Penutup
Pada penelitian tindakan kelas biasanya penutup dileyakan pada bab VI. Pada buku pendidikan, penutup dan saran disertakan semuanya atau buatlah narasi tentang pentingnya pembelajaran.
Daftar Pustaka
Pada buku penelitian daftar pustaka juga wajib dicantumkan.
Lampiran-Lampiran
Berupa EPP, Kisi-kisi soal, Soal tes, Instrumen Penelitiantanpa isian

Kesimpulan dari materi malam ini yang disampaikan Bpk. Lukman Hakim bahwa PTK baik itu PTK lama atau Baru bisa kita ubah menjadi buku pendidikan yang selain dapat digunakan untuk kenaikan pangkat bagi guru ASN, juga dapat mendatangkan finansial bagi kita asalkan kita mengetahui caranya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembacanya. Semangat menulis! 

Kamis, 20 Februari 2020

TUGAS RESUME (5)


RESUME WORKSHOP BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY (5)
Disusun oleh Weny Ambartiyas L A, S.Pd.,M.Pd


GUPRES KADO TERBAIK BAGI GURU TERBAIK
(Oleh Bpk. Encon Rahman))


Ini adalah tugas resume kelima dari workshop belajar menulis bersama Om Jay. Dengan menyisihkan waktu di sela-sela kesibukan sebagai pendidik saya ingin belajar dan mengasah kemampuan menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan.  Narasumber kali ini adalah Bpk. Encon Rahman seorang guru berprestasi tingkat nasional, beliau mendapatkan  penghargaan guru internasional dari Thailand tahun 2017.

Mendapatkan penghargaan sebagai guru berprestasi adalah suatu kebanggaan bagi seorang pendidik. Namun untuk memperoleh hal itu perlu usaha yang keras. Guru berprestasi (GUPRES)  adalah lomba  yang termasuk komprehensif karena di dalamnya kita dituntut untuk menjadi guru terbaik dari berbagai aspek yskni empat komponen guru profesional.

Menurut Bpk. Encon Rahman sebelum mengikuti lomba guru berprestasi beliau aktif mengikuti berbagai lomba baik yang dilaksanakan oleh Kemendikbud maupun lembaga lain, diantaranya lomba LKG tingkat nasional dan juara.kedua lomba inobel masuk finalis Nasional, lomba anugerah mahkamah konstitusi. Dari lomba-lomba yang diikuti di tingkat nasional mengantarkan  beliau mendapatkan  penghargaan guru internasional dari Thailand tahun 2017.

Kegiatan lain yang diikuti selain lomba adalah kegemarannya menulis buku dan berbagai tulisan di surat kabar dan majalah lokal maupun tingkat nasional. Sebanyak 250 artikel yang dimuat di koran lokal dan nasional, Selain itu beliau sering membuat tulisan di feature yang dikirim ke koran koran untuk edisi koran hari Minggu, opini dan artikel  dikirim di luar hari Minggu.

Kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain akan kembali ke diri kita. Membimbing rekanguru dalam kaitannya dengan pengembangan karir maupun kegiatan proses belajar-mengajar demikian juga kepada siswa-siswa kita. Membimbing mereka dengan ikhlas dan tulus insyaallah menjadi sarana kebaikan bagi kita.

Untuk mempersiapkan lomba gupres tingkat nasional guru harus memiliki kapasitas sebagai narasumber tingkat provinsi dan nasional kemudian memiliki buku dan tulisan artikel atau feature yang dimuat di koran. Dengan persiapan, fokus, konsentrasi dan serius insyaallah kita akan menjadi juara gupres tingkat nasional.

Berdasarkan pengalaman Bpk. Encon Rahman sebagai GUPRES tingkat nasional, karya tulis buku dinilai 50 oleh juri, penulisan artikel dan feature memiliki nilai yang besar, yaitu dinilai 10 untuk tingkat nasional dan dinilai 5 untuk tingkat lokal. Buku pribadi yang dikarang oleh penulis sendiri nilainya lebih besar dibandingkan buku antologi. Artikel, opini, dan feature yang dikirim pada saat mengikuti lomba gupres ternyata memberikan nilai yang sangat besar.

Pertanyaannya bagaimana caranya menulis dan mengirim artikel ke koran nasional? Untuk itu kita harus mengetahui pangsa pasar, apa yang dibutuhkan koran tersebut. Tulisan kita akan dimuat apabila sesuai dengan pangsa pasar koran tersebut, menulis berdasarkan kebutuhan koran bukan keinginan kita sendiri.  Ketika tulisan kita dimuat di koran dan majalah secara  finansial  kita menjadi kaya, selain itu dihargai untuk kenaikan tingkat kita. Menulis artikel di koran  minimal 3 halaman.atau paling sedikit 800 kata untuk kompas 800-1000 jangan lebih. Apabila kita berminat jd gupres harus menulis dan memiliki buku atau tulisan ysng dimuat di koran.

Apa perbedaan tulisan feature, artikel, opini? Feature adalah karya tulis perjalanan yang dibumbuhi sastra dan opini prnulisnya,  artikel adalah karya tulis populer, sedangkan opini adalah tulisan karya pribadi terkait persolan yang ada. Di akhir pertemuan narasumber Bpk. Encon Rahman memberikan kesimpilan bahwa menulis adalah amal jariyah yang insya Allah akan menjadi jembatan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu mari kita sama-sama belajar menulis dan berkarya untuk umat. Semangat menulis!

TUGAS MENULIS 4


RESUME WORKSHOP BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY (4)
Disusun oleh Weny Ambartiyas L A, S.Pd.,M.Pd


MENULIS KISAH-KISAH PERJALANAN ATAU TRAVELLING
(Oleh Bpk. Taufik Hidayat)


Malam ini kita akan mendapatkan ilmu baru dari Bapak Taufiq Hidayat bagaiamana membagikan petualangan kita melalui tulisan.  Beliau seorang dosen dan blogger sekaligus penulis buku yang mempunyai hobby Travelling. Beliau akan membagikan pengalaman travellingnya keliling dunia sekitar 70 negara yang ditulis dalam blog dan sebagian perjalanan ke masjid masjid yang sudah dibukukan. Selain itu juga menulis di berbagai media seperti majalah Intisari, majalah angkasa dan pernah juga majalah Garuda Color.

Pertanyaan pertama yang muncul adalah bagaimana menulis kisah perjalanan? Untuk menuliskan kisah perjalanan menjadi tulisan ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain: Kita perhatikan semua yang kita lihat, kita tulis secara detail . Kita bisa mengambil foto yang banyak pada tempat-tempat yang dikunjungi. Laporan perjalanan akan lebih hidup jika menggunakan foto. Melalui foto kita bisa bercerita. Pengetahuan sejarah budaya dan bahasa masyarakat setempat akan memperkaya tulisan kita.  Misalnya kita berkunjung ke tempat peribadatan seperti masjid, kita bisa melihat atap masjid, langit-langit, warna karpet, bentuk mihrab hiasan dinding jamaah nya Untuk menambah referensi kita bisa berkenalan baik dengan jamaah atau imamnya.

Bagaimana menumbuhkan perasaan senang menulis dalam diri? Hal pertama adalah dengan menulis apa adanya, apa yang kita lihat, seperti ketika kita berjalan-jalan lalu kita melihat sesuatu kita tuangkan dalam tulisan atau ketika melihat iklan, hewan, bahkan ketika kita berkumpul dengan keluarga berbincang dengan anak-anak, bisa dituangkan menjadi sebuah tulisan.  Demikian resume yang saya buat, semoga bermanfaat.bagi pembaca.

Rabu, 19 Februari 2020

TUGAS MENULIS 3


RESUME BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY (3)
Disusun oleh  Weny Ambartiyas L A, S.Pd.,M.Pd


MENULIS ADALAH  SUATU KEBUTUHAN
(Oleh Bpk. Wijaya Kusumah)


Menulis perlu adanya pembiasaan. Mengapa perlu pembiasaan? Karena dengan pembiasaan, akan mengasah kemampuan untuk menuangkan semua ide maupun gagasan yang ada di dalam pikiran kita menjadi tulisan sebagaimana ungkapan orang Jawa “Trisno Jalaran Soko Kulino” yang artinya suka karena terus menerus melakukan (kebiasaan). Bagaimana agar kita bisa menulis? Bacalah! Dengan membaca akan menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang hal-hal yang sebelumnya kita tidak tahu. Oleh karena itu jika kita ingin menjadi penulis, maka harus banyak membaca dan berlatih menulis setiap hari. Sebuah karya akan lahir dari guratan pena kita.
Ada sebuah pertanyaan dari narasumber mengapa kita harus menulis setiap hari? Berbagai jawaban muncul atas pertanyaan tersebut, antara lain: Menulis adalah suatu kebutuhan bukan beban. Bagi beberapa orang yang sudah terbiasa menulis adalah kebutuhan karena ada kesenangan di dalamnya, tempat  seserang mencurahkan isi hatinya, berbagi pikiran dan perasaan.  Menulis baik untuk kesehatan, mencegah rematik karena jari-jari kita terus bergerak selain itu dapat meningkatkan kemampuan mengingat, tidak mudah lupa..Menulis dapat menginspirasi banyak orang (pembaca) yang dapat menjadi amal Jariyah kita di dunia. Melalui tulisan kita meninggalkan jejak sejarah bagi anak cucu kita, sebagai bahan referensi dan literasi.
Menulis adalah sebuah kebutuhan. sama halnya dengan orang makan dan minum. Manusia hidup pasti setiap hari menulis. Apakah ada orang yang tidak menulis setiap hari? Impossible! Meskipun hanya satu kata, manusia setiap hari pasti menulis apalagi kita sebagai pendidik, apakah itu secara On line, dalam pikiran atau di atas kertas, manusia pasti setiap hari menulis. Mungkin kita tidak menyadarinya. Ibu rumah tanggapun setiap hari menulis. Kita bangun tidur menulis misalnya membalas pean Whatsapp dan sebagainya. Jadi setiap hari kita tidak lepas dari menulis.
Dari menulis kita banyak melahirkan kata-kata yang bersambung menjadi kalimat yang bermakna. Bagi seorang penulis yang ingin karyanya terlihat unik tidak ada salahnya belajar tentang Storytelling atau mendongeng. Storytelling membuat orang penasaran untuk membaca tulisan kita. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap marketing hasil tulisan kita. Kita menjadi paham apakah cerita yang kita tuangkan itu narasi atau deskripsi. Karena melalui tulisan yg kita tuangkan, orang akan tau bagaimana karakter si penulis.
Manusia adalah makhluk individu yang berbeda. Tetapi kita seringkali lupa dan menyamakan diri kita dengan orang lain. Begitu juga dengan jenis dan gaya menulis setiap orang berbeda-beda.  Hakekatnya, menulis adalah bercerita, entah itu cerita panjang atau cerita pendek, narasi atau deskripsi, masing-masing mempunyai jenis dan gaya tersendiri. Biasakan diri kita menulis, karena menulis adalah suatu kebutuhan, menulis bukanlah suatu beban jika sudah menjadi kebiasaan. Ikatlah ilmu dengan penamu, menulislah sepanjang hayatmu, Semangat untuk menulis.


Minggu, 16 Februari 2020

TUGAS MENULIS 2


RESUME WORKSHOP BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY
Disusun oleh Weny Ambartiyas L A, S.Pd, M.Pd


STRATEGI MENGELOLA BLOG HINGGA 14 TAHUN
(Oleh  Bpk. Dedi Dwitagama)

Menjadi seorang bloger adalah sesuatu yang mengasyikan, tetapi untuk memulai menulis di blog bagi sebagian orang akan terasa menyulitkan. Sebetulnya dengan kita ngeblog banyak hal-hal positif yang dapat kita peroleh, antara lain kita dapat tiket gratis keliling Indonesia dan negara di dunia.  Selain itu melalui blog yang kita buat, kita dapat mencurahkan apa yang tidak dapat kita lakukan di kelas, di sekolah karena berbagai hal yang membatasi diri kita. Tetapi tidak demikian, melalui blog kita bisa mencurahkan apa yang ada pada pikiran kita karena itu adalah media milik pribadi.yang bisa dibaca dan dikomentari oleh orang di seluruh dunia dalam waktu yang singkat.

Tulisan di blog kita juga dapat dikloning untuk dijadikan buku. Bagaimana cara agar tulisan di blog bisa dikloning menjadi sebuah buku? Tentunya tulisan yang kita upload harus mempunyai benang merah antara tulisan satu atau beberapa tulisannya.Untuk megetahui tulisan satu dengan lainnya mempunyai benang merah, hal dapat dilakukan adalah: silahkan kita menulis sebanyak mungkin di blog. Dengan begitu bisa dilihat apakah topik yang kita tulis mempunyai keterkaitan antara satu dengan lainnya, bisa disebut fokus blog

Adakah perbedaan antara blog berbayar dan blog gratis? Adakah pengaruhnya bagi tulisan? Memang ada blog yang berbayar dan gratis, namun keduanya memiliki masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung selera individu. Menulis di blog yang kita butuhkan adalah segala kemudahan bagi penggunanya. Menulis di  blog sekarang bisa dilakukan melalui Hp. Download aplikasi WORDPRESS kita bisa mulai menulis atau di http://kompasiana.com.

Bagaimana jika seorang bloger karena tulisannya terkena UU ITE dan dipenjara? Hal itu bisa terjadi karena tulisannya yang menhina pemerintah atau berbau makar, SARA, terorisme dll. Kita hidup di era industri 4.0 dimana tulisan kita bisa dibaca oleh orang di seluruh dunia dlam waktu yang sesingkat-singkatnya. Jika kwatir dengan apa yang kita tulis melanggar UU ITE, gunakan gaya personifikasi dalam tulisan kita seolah-olah sedang bercerita suasana di negeri antah brantah. Sebagai contoh googling NEGERI PAMAN BESUT hampir selama 15 tahun menulis di blog belum pernah dipanggil polisi.

Bagaimana dengan ide menulis di blog? Ide menulis di blog seperti yang sudah disampaikan pada materi pertemuan 1, ide bisa datang darimana saja, termasuk dengan membaca blog sahabat, melalui komentar di facebook dll.

Menjadi seorang bloger dan bisa bertahan selama 15 tahun membutuhkan usaha yang keras. Hal yang dapat dilakukan untuk menjadi bloger yang berhasil antara lain: 1) Menulis sebanyak mungkin di blog dengan materi yang kita suka, 2) Amati statistik blog kita, boleh tulis tentang apa yang pembaca blog sukai atau buat topik baru dan tidak peduli apakah ada yang membaca blog kita atau tidak. Hal terpenting pada akhirnya tulisan kita akan ditemukan oleh orang lain sebagai tanda bahwa kita pernah ada melalui jejak tulisan di blog yang kita buat.

Menulis kelihatannya mudah tetapi jika dilaksanakan bagi sebagian otrang yang tidak terbiasa menuangkan ide, gagasan akan terasa sulit. Dengan menulis banyak manfaat yang kita dapatkan yaitu mencegah kepikunan, karena otak, tangan, mata bersinergi menjadi satu kesatuan mencapai tujuan. Mengan menulis ada rekam jejak sejarah, misalnya para mazhab fiqih dengan karya besarnya dalam kitab yang ditulis dapat dijadikan bahan literasi bagi kita. Menulis juga merupakan media belajar bagi kita. Dengan menulis akan lebih menguatkan ingatan kita tentang apa yang baca. Menulis akan membuat hidup kita lebih produktif dengan menghasilkan karya. Mari belajar menulis untuk memperoleh kebaikan, semoga yang kita tulis dapat bermanfaat bagi orang lain karena itu adalah bagian dari shodaqoh jariyah Ilman Nafi’an. 

Kamis, 13 Februari 2020

tugas menulis 1


TUGAS RESUME BELAJAR  MENULIS BERSAMA OM JAY (1)


“BAGAIMANA MENCARI IDE MENULIS”
(Pemateri Bpk Agus Sampurna)


Bagi sebagian orang yang tidak terbiasa menulis, pasti akan mengalami kesulitan dalam memunculkan ide. Untuk dapat memunculkan ide dalam menulis, malam ini kita akan dipandu oleh Bapak Agus Sampurno pengelola Blog http://gurukreatif.wordpress.com dan moderator Ibu Rani Susanti.

Pertama yang kita lakukan adalah menangkap isu yang saat ini sedanga hangat. Isu tersebut antara lain:

1.    Menjadi guru penggerak

2.    RPP 3 komponen

3.    Merdeka belajar

Tiga isu terkini bisa didalami lewat media sosial yang paling akrab dengan pendidik yaitu facebook. Kita akan memulai dengan riset yang paling mudah dahulu, yaitu menggunakan fasilitas pencarian di facebook. Berikut tahap-tahap yang dapat kita lakukan:

1.  Gunakan kata pencarian RPP 3 komponen. Maka akan keluar beberapa artikel atau tulisan dari grup pendidikan yang anda ikuti.

2.  Cek komentar dan baca secara cepat. Dari situ anda akan menemukan harta karun ide, keluhan serta solusi tentang RPP 3 komponen

3.  Ada tulisan search this group. Masukan tema yang ingin anda riset sebagai bahan tulisan Ada beberapa gaya dalam mengutip komentar orang, antara lain:

a.    Merangkum semua sebagai tulisan (dengan pola ini biasanya akan ada yang berpendapat, “tapi saya mesti mulai darimana?”).

b.    Menarik ide dari komentar serta tulisan yang ada. Ini bukan plagiat tetapi lebih pada menarik pokok gagasan dari kumpulan komentar ada beberapa sub topik tulisan yang muncul, yaitu: 1) Ada perbedaan soal terjemahan kebijakan RPP 3 komponen yang sering disalah artikan sebagai RPP 1 lembar; 2) Masih ada keenggenan guru untuk mencoba. Terbukti sudah disederhanakan masih ada kata-kata di komentar seperti....Jurana Mandar Minta RPP, Mapel Fikih dan Akidah MTS; 3) Hal penting bukan jumlah halaman atau komponennya, karena yang penting apakah RPP itu digunakan atau tidak dikelasatau menjadi dasar bagi skenario pembelajaran atau tidak

4.    Dari artikel dan komentar itu bungkus menjadi satu tulisan judulnya

RPP 3 KOMPONEN, SAATNYA GURU PERCAYA DIRI

      

            Sebagai guru anda pasti pernah merasa bahwa RPP yang dahulu sangat memberatkan. Bayangkan ada 13 komponen yang harus dituntaskan. Guru merasa RPP bukannya mendukung pembelajaran malah menyulitkan. Belum lagi sikap pengawas yang cenderung menghakimi saat memeriksa RPP, dengan demikian banyak guru yang merasa berat dalam membuat RPP.

            Saat ini ada kebijakan baru, RPP dipangkas hanya 3 komponen saja, yaitu: Tujuan, Langkah pembelajaran dan Penilaian. Terlihat mudah bukan, padahal sejatinya tidak sesederhana itu karena diperlukan kepercayaan diri untuk memeras dari 13 komponen menjadi 3 komponen. Untuk itu guru guru perlu yakin dan berpikir bahwa di RPP ada skenario ia sebagai fasilitator atau pembelajar dan pendidik. Dengan 3 komponen saja, bisa jadi akan lebih dari 1 halamandan hal yang terpenting adalah aspek penggunaan yang maksimal dari RPP apakah sebagai pendidik kita mencatat perkembangan di lapangansaat RPP itu digunakan atau tidak. Dikarenakan dari situ biasanya ide akan muncul jika anda ingin mengajar hal yang sama di masa mendatang.

            Mari sebagai pendidik kita sambut perubahan ini dan menghindari untuk senang menggunakan RPP orang lain, silahkan saja menggunakannya sebagai referensi, namun tetap guru membuat RPP versinya sendiri. Jika selama iniRPP sudah tampil sebagai hantu yang memberatkan, saatnya RPP dijadikan kawan dimana disitu dituliskan indahnya proses yang kita jalani, karena kitalah yang mengetahui seluk beluk kelas kita sendiri. Jadi selamat menjadi guru yang percaya diri dengan RPP 3 komponen.

TUGAS RESUME 12

RESUME WORKSHOP BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY (12) Oleh Weny Ambartiyas L A RAIHLAH ILMU SETINGGI LANGIT (Pemateri   Bpk Yoyon...